Pages

Saturday, 29 January 2011

Fadhil's 17th Birthday

Seperti biasa pagi hari pada hari santu aku memiliki jadwal khusus mengaji bersama keluargaku dengan memanggil seorang guru. Seperti biasa juga pada pagi hari walaupun libur, aku tetap mandi setelah membersihkan kamar. Waktu tepat menunjukan pukul 8.00 WIB. Well, memang sang guru sudah tiba di rumah-ku, tapi karena aku belum sarapan aku pun menyantap sarapan pagi-ku dulu. Setelah selesai menyantap sarapan aku bergegas menuju ruang keluarga dan ibu-ku memanggil, "Dhil, itu ada teman-temanmu."

Oh, gawd! Ternyata itu mereka! It was them! The Pretty Committee! Eh-ma-gawd! I can believe this! They was here to celebrate my 17th birthday! Aku benar-benar nggak nyangka! Bahkan aku sama sekali tidak membayangkan kejutan seperti ini! Yang aku bayangkan yang melakukan seperti ini adalah Dia... okay, milai deh ngelanturnya. Stop calling! Well, mereka menyanyikan "Selamat Ulang Tahun", dengan Putri membawa satu loyang blueberry cheesecake favoritku beserta lilin angka 17, Lulu membawa album sebagai My birthday gift, dan terakhir, my deskmate, Sarah dengan SLR-nya mengabadikan momen ini sebagai video dan foto-foto.

Well, aku benar-benar speachless dan tidak tahu jarus berkata apa. Yang jelas mereka berhasil membuatku terkejut di pagi yang indah ini. Ah-dorable Pretty Committee. Big-huge-thanks for Pretty Committee. Big-huge-thanks for Putri, Big-huge-thanks for Lili, and last, Big-huge-thanks for my little Deskmate, Sarah. I'm so glad for unexpected surprised morning in my 17th birthday! Thanks a LOT , Cheetah's!












Mereka memberiku sebuah kejutan yang tidak pernah aku bayangkan. Pukul 8.00 mereka datang ke rumahku dengan membawa: Satu loyang Blueberry Cheesecake plus 17th candel, My birthday gift: Scrapbook, and Sarah, my deskmate, membawa SLR untuk mengabadikan momen ini








Setelah pamit dengan kedua orangtua-ku, kami berempat pergi ke Jonas Photo untuk foto studio. Sayang sekali jika momen seperti ini tidak di abadikan dengan baik di studio foto. Lalu sambil menunggu giliran kami, kami mengambil foto sendiri denganh menggunakan SLR-nya Sarah.



Say hi to eat. We were hungry and this is the time for lunch! We were hanging on Giggle Box at Jalan Progo. Selain spot-nya yang memang nyaman banget buat makan, tempat ini juga cocok buat nongkrong dan gossip-ing with your own clique. Have fun!









Pre-lunch ar Giggle Box.

We were full. Look at our's.

Friday, 28 January 2011

When You Were Sad

Tips ini sudah kucoba dan berhasil.
  1. Pergi ke ‘tempat nyaman-mu’ dan berdiam diri di sana. Tempat nyamanku adalah kamarku atau PC. Mungkin tempat nyamanmu adalah kamar atau perpustakaan. Kalau kamu belum punya, sebaiknya kamu segera mencarinya. Cepat ya, siapa tahu besok kamu membutuhkannya. 
  2. Curhat dengan orang yang kamu percaya. Ingat: HANYA dengan orang yang betul-betul kamu percaya. 
  3. Lakukan hal yang kamu suka, misalnya olahraga, melukis, atau membaca buku. 
  4. Habiskan energimu, misalnya dengan lompat-lompat atau teriak-teriak (tidak kusarankan sih, takutnya tetanggamu protes). 
  5. Ingatlah: semua akan berlalu dan baik-baik saja. 
  6. Ingatlah ada yang lebih sengsara, misalnya anak-anak yang menderita busung lapar. 
  7. Ingatlah kita sedih supaya kita bisa GEMBIRA bila kesedihan itu sudah berlalu 
  8. Ingat kamu jangan melampiaskan kesedihanmu dengan: memberantakan kamar (meski majalah remaja menyarankannya) karena kamu akan menyesalinya nanti. Terutama bila kamu punya Mama yang rese' dan kamu tidak bisa memperbaiki rak buku. 
  9. Juga jangan belanja menghabiskan uang saku bulananmu. Kemungkinan besar orang tuamu tidak akan menggantinya. 
  10. Oya, menangis juga tidak apa-apa lho. Asal tidak di depan banyak orang. Bagaimanapun kalau sudah SMA, tidak pantas rasanya menangis di muka umum.

Monday, 10 January 2011

Manajemen Curhat

Sebagai cewek, kebutuhan utama kita dikala sedang stress atau banyak masalah adalah, curhat ke orang lain. Tapi, curhat juga ada seninya. Kalau kita asal cerita, bisa berbahaya lho, karena kemungkinan rahasia kita bocor dan bikin malu diri sendiri sangatlah besar. Jadi, mari kita jaga kualitas curhat kita dengan:
  1. Pilih teman curhat yang bisa dipercaya. Ini penting banget apalagi kalau kita curhat tentang masalah yang ingin dirahasiakan. Nggak mau kan, sehari setelah kita curhat, semua orang tahu masalah kita? 
  2. Jangan di public area. Hm, sekarang kan lagi tren tuh curhat lewat jaringan sosial seperti Twitter atau Facebook. Bukannya dilarang sih, tapi nggak bijak aja mengumbar masalah kita di depan umum. Apalagi sampai memaki atau menjelekkan orang lain. Itu namanya menambah masalah, bukan menyelesaikannya. 
  3. Tahu waktu. Cari waktu yang tepat kalau mau curhat, misalnya pas istirahat atau pulang sekolah. Jangan tiba-tiba tengah malam kita nelpon sobat untuk curhat panjang lebar, padahal besok pagi ada ulangan. Bukan cuma kita yang kehilangan waktu untuk belajar, bisa-bisa dia juga kena omel orangtuanya. 
  4. Cari tempat yang nyaman. Tempat yang oke juga sangat berpengaruh untuk bisa curhat dengan baik. Sebaiknya cari tempat yang agak sepi, supaya kita bisa curhat dengan tenang. Misalnya di rumah atau di kafe. Selain nggak berisik, di sini juga aman dari gangguan tukang nguping. 
  5. No Drama Queen. Tenangin diri kita dulu sebelum mulai curhat. Kalau kita curhatnya sambil nangis atau menjerit histeris, orang yang dengerin jadi bingung. Boro-boro dikasih nasehat, yang ada kita malah ditinggalin sama teman curhat kita. 
  6. Ada kemajuan. Jangan cuma sekedar mengeluh saja, kita juga harus berusaha menyelesaikan masalah kita. Jadi ketika sesi curhat berikutnya, kita sudah bisa memberitahu kemajuan dari penyelesaian masalah itu. Biar teman curhat kita juga nggak bosan mendengarnya.
From Utami's Diary.